Makalah Personal Hygiene
oleh : Resna Agustina Herlina
oleh : Resna Agustina Herlina
KEBUTUHAN
DASAR MANUSIA II
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas
Mata
kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II
Oleh:
1. VERA MUSTIKA
2. RESNA AGUSTINA HERLINA
3. SANTI
HERMAWATI
4. WITA
FATIMAH
5. RIZKI
FAUZI
6. TAUFAN
IHSAN YANUAR
7. RIYAN
HENDRIYANA
8. UKAR
KAR’ANUDIN
KELAS I B
PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
GALUH
CIAMIS
2012
|
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “PERSONAL HYGIENE” .Salawat berserta
salam kami sanjungkan
kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan
ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari
bahwa tugas makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.
Ciamis, Maret 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
..... A.
Latar Belakang....................................................................................... 1
..... B.
Rumusan Masalah ................................................................................ 1
..... C. Tujuan.................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
..... A.
Pengertian.............................................................................................. 2
..... B.
Macam-Macam
Personal Hygiene........................................................ 2
..... C.
Tujuan
Personal Hygiene...................................................................... 2
..... D.
Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Kebersihan Diri......................... 3
.....
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN......................................................... 6
..... A.
Pengkajian............................................................................................. 6
..... B.
Diagnosa Keperawatan.......................................................................... 8
C. Intervensi Keperawata…….................................................................. 11
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 12
..... A.
Kesimpulan........................................................................................... 12
..... B.
Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan
karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan
itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat
berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan,
persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana pentingnya dan
peranan Personal
Hygiene?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang Personal
Hygiene.
2. Untuk mengetahui peranan dari Personal
Hygiene.
3. Untuk mengetahui pentingnya Personal
Hygiene.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Personal Hygiene
berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene
berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis(Taarwoto
dan Wartonah,2006).
Perawatan diri adalah salah satu
kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatan,
klient dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Depkes 2000). Deficit keperawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan
diri(mandi,berhias,makan,toileting) (Nurjanah,2004).
B. Macam-Macam Personal Hygiene
1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
C. Tujuan Personal Hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
a). Tujuan perawatan personal hygiene adalah:
1. Menghilangkan
minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri
2. Menghilangkan bau
badan yang berlebihan
3. Memelihara
integritas permukaan kulit
4. Menstimulasi
sirkulasi / peredaran darah
5. Meningkatkan
perasaan sembuh bagi klien
6. Memberikan
kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
7. Meningkatkan
percaya diri seseorang
8. Menciptakan
keindahan
9. Meningkatkan
derajat kesehatan sesorang
b). Prinsip dalam melakukan perawatan personal hygiene
adalah:
1. Gunakan komunikasi
terapeutik selama perawatan hygiene
2. Selama dalam perawatan hygiene,Perawat dapat
melakukan tindakan keperawatan yang lain, misalkan latihan gerak
D. Faktor – faktor yang mempengaruhi kebersihan diri
1.
Body Image
Penampilan
umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra
tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra
tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan
hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian
kerapian ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum
membuat keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra
tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat
harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
2.
Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan
dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak,
kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan
keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air
mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan
kebersihan.
3.
Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat
praktik kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan
bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien.
4.
Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi
kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu
sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara
perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi
mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang
diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi
seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
5.
Variable kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi
perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik
keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi
kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi
secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
6.
Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang
kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih
produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut
pilihan pribadi.
7.
Kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap
lanjut) atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau
ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
1. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1.
Riwayat Keperawatan
a). Pola kebersihan
tubuh
b). Perlengkapan personal hygiene
c). Factor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
a). Rambut
1. Keadaan kesuburan rambut
2. Keadaan rambut yang mudah rontok
3. Keadaan rambut yang kusam
4. Keadaan tekstur
b). Kepala
1. Botak atau alopesia
2. Ketombe
3. Berkutu
4. Adakah eritema
5. Kebersihan
c). Mata
1. Apakah sclera ikterik
2. Apakah konjungtiva pucat
3. Kebersihan mata
4. Apakah gatal atau merah
d). Hidung
1. Adakah pilek
2. Adakah alergi
3. Adakah perdarahan
4. Adakah perubahan penciuman
5. Kebersihan hidung
6. Keadaan membrane mukosa
7. Adakah septum deviasi
e). Mulut
1. Keadaan mukosa mulut
2. Kelembapan
3. Adanya lesi
4. Kebersihan
f). Gigi
1. Adakah karang gigi
2. Adakah karies
3. Kelengkapan gigi
4. Pertumbuhan
5. Kebersihan
g). Telinga
1. Adakah kotoran
2. Adakah lesi
3. Bentuk telinga
4. Adakah infeksi
h). Kulit
1. Kebersihan
2. Adakah lesi
3. Keadaan turgor
4. Warna kulit
5. Suhu
6. Tekstur
7. Pertumbuhan bulu
i). Kuku tangan dan tangan
1. Bentuk
2. Warna
3. Adanya lesi
4. Pertumbuhan
j). Genetalia
1. Kebersihan
2. Pertumbuhan rambut pubis
3. Keadaan kulit
4. Keadaan lubang uretra
5. Keadaan skrotum,testis pada pria
6. Cairan yang dikeluarkan
k). Tubuh secara umum
1. Kebersihan
2. Normal
3. Keadaan postur
B. Diagnosa
Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit
Definisi: keadaan dimana kulit seseorang tidak utuh.
Kemungkinan
berhubungan dengan:
a). Bagian tubuh yang tertekan
b). Imobilitasi
c). Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
a). Kerusakan jaringan kulit
b). Gangrene
c). Dekubitus
d). Kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi
pada:
a). Stoke
b). Fraktur femur
c). Koma
d). Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan
a). Pola kebersihan diri pasien normal
b). Keadaan kulit, rambut kepala bersih
c). Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
2. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi:
kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan
berhubungan dengan:
a). Trauma oral
b). Pembatasan intak cairan
c). Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
a). Iritasi atau luka pada mukosa mulut
b). Peradangan atau infeksi
c). Kesulitan dalam makan dan menelan
d). Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi
pada
a). Stoke
b). Stomatitis
c). Koma
Tujuan yang diharapkan
a). Keadaan mukosa mulut,lidah dalam keadaan utuh, warna
merah muda
b). Inflamasi tidak terjadi
c). Klient mengatakan rasa nyaman
d). Keadaan mulut bersih
3. Kurangnya perawatan diri /
kebersihan diri
Definisi: kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a). Kelelahan fisik
b). Penurunan kesadaran
Kemungkinan
data yang ditemukan
a). Badan kotor dan berbau
b). Rambut kotor
c). Kuku panjang dan kotor
d). Bau mulut dan kotor
Kondisi
klinis kemungkinan terjadi pada
a). Stroke
b). Fraktur
c). Koma
Tujuan
yang diharapkan
a). Kebersihan diri sesuai pola
b). Keadaan badan,mulut,dan kuku bersih
c). Pasien merasa nyaman
C. Intervensi
Keperawatan
1.
Personal Hygiene Pasien
a). Kaji kembali pola kebutuhan personal hygiene pasien
b).Kaji keadaan luka pasien
c). Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit pasien
dengan cara membantu pasient mandi.
d). Jaga kebersihan tempat tidur,selimut bersih, dan kencang
e). Lakukan perawatan luka dengan teknik steril sesuai
program
f). Observasi tanda – tanda infeksi
g). Lakukan pijat pada kulit dan lakukan perubahan posisi
setiap 2 jam
2.
Kebersihan mulut
a). Kaji kembali kebersihan mulut
b). Lakukan kebersihan mulut sesudah makan dan sebelum tidur
c). Gunakan sikat gigi yang lembut
d). Gunakan larutan garam atau baking soda dan kemudian
bilas dengan air bersih
e). Lakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut
f). Laksanakan program terapi medis
3.
Keseluruhan
a). Kaji kembali pola kebersihan diri.
b). Bantu klient dalam kebersihan badan,mulut,rambut dan
kuku
c). Lakukan pendidikan kesehatan:
1.
Pentingnya kebersihan diri
2. Keadaan
badan,mulut,rambut dan kuku bersih
3. Cara
kebersihan
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kebersihan dangat dipengaruhi oleh
nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya
kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap
kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Personal Hygiene yaitu personal
yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
B. Saran
Makalah ini mebahas tentang Personal Hygiene
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca
makalah ini untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan derajat kesehatan
sesorang.
DAFTAR PUSTAKA
KEBUTUHAN
DASAR MANUSIA II
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas
Mata
kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II
Oleh:
1. VERA MUSTIKA
2. RESNA AGUSTINA HERLINA
3. SANTI
HERMAWATI
4. WITA
FATIMAH
5. RIZKI
FAUZI
6. TAUFAN
IHSAN YANUAR
7. RIYAN
HENDRIYANA
8. UKAR
KAR’ANUDIN
KELAS I B
PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
GALUH
CIAMIS
2012
|
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “PERSONAL HYGIENE” .Salawat berserta
salam kami sanjungkan
kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan
ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari
bahwa tugas makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.
Ciamis, Maret 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
..... A.
Latar Belakang....................................................................................... 1
..... B.
Rumusan Masalah ................................................................................ 1
..... C. Tujuan.................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
..... A.
Pengertian.............................................................................................. 2
..... B.
Macam-Macam
Personal Hygiene........................................................ 2
..... C.
Tujuan
Personal Hygiene...................................................................... 2
..... D.
Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Kebersihan Diri......................... 3
.....
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN......................................................... 6
..... A.
Pengkajian............................................................................................. 6
..... B.
Diagnosa Keperawatan.......................................................................... 8
C. Intervensi Keperawata…….................................................................. 11
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 12
..... A.
Kesimpulan........................................................................................... 12
..... B.
Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan
karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan
itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat
berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan,
persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana pentingnya dan
peranan Personal
Hygiene?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang Personal
Hygiene.
2. Untuk mengetahui peranan dari Personal
Hygiene.
3. Untuk mengetahui pentingnya Personal
Hygiene.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Personal Hygiene
berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene
berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis(Taarwoto
dan Wartonah,2006).
Perawatan diri adalah salah satu
kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatan,
klient dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Depkes 2000). Deficit keperawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan
diri(mandi,berhias,makan,toileting) (Nurjanah,2004).
B. Macam-Macam Personal Hygiene
1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
C. Tujuan Personal Hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
a). Tujuan perawatan personal hygiene adalah:
1. Menghilangkan
minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri
2. Menghilangkan bau
badan yang berlebihan
3. Memelihara
integritas permukaan kulit
4. Menstimulasi
sirkulasi / peredaran darah
5. Meningkatkan
perasaan sembuh bagi klien
6. Memberikan
kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
7. Meningkatkan
percaya diri seseorang
8. Menciptakan
keindahan
9. Meningkatkan
derajat kesehatan sesorang
b). Prinsip dalam melakukan perawatan personal hygiene
adalah:
1. Gunakan komunikasi
terapeutik selama perawatan hygiene
2. Selama dalam perawatan hygiene,Perawat dapat
melakukan tindakan keperawatan yang lain, misalkan latihan gerak
D. Faktor – faktor yang mempengaruhi kebersihan diri
1.
Body Image
Penampilan
umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra
tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra
tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan
hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian
kerapian ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum
membuat keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra
tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat
harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
2.
Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan
dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak,
kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan
keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air
mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan
kebersihan.
3.
Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat
praktik kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan
bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien.
4.
Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi
kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu
sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara
perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi
mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang
diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi
seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
5.
Variable kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi
perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik
keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi
kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi
secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
6.
Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang
kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih
produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut
pilihan pribadi.
7.
Kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap
lanjut) atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau
ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
1. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1.
Riwayat Keperawatan
a). Pola kebersihan
tubuh
b). Perlengkapan personal hygiene
c). Factor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
a). Rambut
1. Keadaan kesuburan rambut
2. Keadaan rambut yang mudah rontok
3. Keadaan rambut yang kusam
4. Keadaan tekstur
b). Kepala
1. Botak atau alopesia
2. Ketombe
3. Berkutu
4. Adakah eritema
5. Kebersihan
c). Mata
1. Apakah sclera ikterik
2. Apakah konjungtiva pucat
3. Kebersihan mata
4. Apakah gatal atau merah
d). Hidung
1. Adakah pilek
2. Adakah alergi
3. Adakah perdarahan
4. Adakah perubahan penciuman
5. Kebersihan hidung
6. Keadaan membrane mukosa
7. Adakah septum deviasi
e). Mulut
1. Keadaan mukosa mulut
2. Kelembapan
3. Adanya lesi
4. Kebersihan
f). Gigi
1. Adakah karang gigi
2. Adakah karies
3. Kelengkapan gigi
4. Pertumbuhan
5. Kebersihan
g). Telinga
1. Adakah kotoran
2. Adakah lesi
3. Bentuk telinga
4. Adakah infeksi
h). Kulit
1. Kebersihan
2. Adakah lesi
3. Keadaan turgor
4. Warna kulit
5. Suhu
6. Tekstur
7. Pertumbuhan bulu
i). Kuku tangan dan tangan
1. Bentuk
2. Warna
3. Adanya lesi
4. Pertumbuhan
j). Genetalia
1. Kebersihan
2. Pertumbuhan rambut pubis
3. Keadaan kulit
4. Keadaan lubang uretra
5. Keadaan skrotum,testis pada pria
6. Cairan yang dikeluarkan
k). Tubuh secara umum
1. Kebersihan
2. Normal
3. Keadaan postur
B. Diagnosa
Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit
Definisi: keadaan dimana kulit seseorang tidak utuh.
Kemungkinan
berhubungan dengan:
a). Bagian tubuh yang tertekan
b). Imobilitasi
c). Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
a). Kerusakan jaringan kulit
b). Gangrene
c). Dekubitus
d). Kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi
pada:
a). Stoke
b). Fraktur femur
c). Koma
d). Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan
a). Pola kebersihan diri pasien normal
b). Keadaan kulit, rambut kepala bersih
c). Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
2. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi:
kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan
berhubungan dengan:
a). Trauma oral
b). Pembatasan intak cairan
c). Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
a). Iritasi atau luka pada mukosa mulut
b). Peradangan atau infeksi
c). Kesulitan dalam makan dan menelan
d). Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi
pada
a). Stoke
b). Stomatitis
c). Koma
Tujuan yang diharapkan
a). Keadaan mukosa mulut,lidah dalam keadaan utuh, warna
merah muda
b). Inflamasi tidak terjadi
c). Klient mengatakan rasa nyaman
d). Keadaan mulut bersih
3. Kurangnya perawatan diri /
kebersihan diri
Definisi: kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a). Kelelahan fisik
b). Penurunan kesadaran
Kemungkinan
data yang ditemukan
a). Badan kotor dan berbau
b). Rambut kotor
c). Kuku panjang dan kotor
d). Bau mulut dan kotor
Kondisi
klinis kemungkinan terjadi pada
a). Stroke
b). Fraktur
c). Koma
Tujuan
yang diharapkan
a). Kebersihan diri sesuai pola
b). Keadaan badan,mulut,dan kuku bersih
c). Pasien merasa nyaman
C. Intervensi
Keperawatan
1.
Personal Hygiene Pasien
a). Kaji kembali pola kebutuhan personal hygiene pasien
b).Kaji keadaan luka pasien
c). Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit pasien
dengan cara membantu pasient mandi.
d). Jaga kebersihan tempat tidur,selimut bersih, dan kencang
e). Lakukan perawatan luka dengan teknik steril sesuai
program
f). Observasi tanda – tanda infeksi
g). Lakukan pijat pada kulit dan lakukan perubahan posisi
setiap 2 jam
2.
Kebersihan mulut
a). Kaji kembali kebersihan mulut
b). Lakukan kebersihan mulut sesudah makan dan sebelum tidur
c). Gunakan sikat gigi yang lembut
d). Gunakan larutan garam atau baking soda dan kemudian
bilas dengan air bersih
e). Lakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut
f). Laksanakan program terapi medis
3.
Keseluruhan
a). Kaji kembali pola kebersihan diri.
b). Bantu klient dalam kebersihan badan,mulut,rambut dan
kuku
c). Lakukan pendidikan kesehatan:
1.
Pentingnya kebersihan diri
2. Keadaan
badan,mulut,rambut dan kuku bersih
3. Cara
kebersihan
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kebersihan dangat dipengaruhi oleh
nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya
kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap
kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Personal Hygiene yaitu personal
yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
B. Saran
Makalah ini mebahas tentang Personal Hygiene
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca
makalah ini untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan derajat kesehatan
sesorang.
DAFTAR PUSTAKA
KEBUTUHAN
DASAR MANUSIA II
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas
Mata
kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II
Oleh:
1. VERA MUSTIKA
2. RESNA AGUSTINA HERLINA
3. SANTI
HERMAWATI
4. WITA
FATIMAH
5. RIZKI
FAUZI
6. TAUFAN
IHSAN YANUAR
7. RIYAN
HENDRIYANA
8. UKAR
KAR’ANUDIN
KELAS I B
PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
GALUH
CIAMIS
2012
|
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “PERSONAL HYGIENE” .Salawat berserta
salam kami sanjungkan
kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan
ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari
bahwa tugas makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.
Ciamis, Maret 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
..... A.
Latar Belakang....................................................................................... 1
..... B.
Rumusan Masalah ................................................................................ 1
..... C. Tujuan.................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
..... A.
Pengertian.............................................................................................. 2
..... B.
Macam-Macam
Personal Hygiene........................................................ 2
..... C.
Tujuan
Personal Hygiene...................................................................... 2
..... D.
Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Kebersihan Diri......................... 3
.....
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN......................................................... 6
..... A.
Pengkajian............................................................................................. 6
..... B.
Diagnosa Keperawatan.......................................................................... 8
C. Intervensi Keperawata…….................................................................. 11
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 12
..... A.
Kesimpulan........................................................................................... 12
..... B.
Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan
karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan
itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat
berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan,
persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana pentingnya dan
peranan Personal
Hygiene?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang Personal
Hygiene.
2. Untuk mengetahui peranan dari Personal
Hygiene.
3. Untuk mengetahui pentingnya Personal
Hygiene.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Personal Hygiene
berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene
berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis(Taarwoto
dan Wartonah,2006).
Perawatan diri adalah salah satu
kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatan,
klient dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Depkes 2000). Deficit keperawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan
diri(mandi,berhias,makan,toileting) (Nurjanah,2004).
B. Macam-Macam Personal Hygiene
1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
C. Tujuan Personal Hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
a). Tujuan perawatan personal hygiene adalah:
1. Menghilangkan
minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri
2. Menghilangkan bau
badan yang berlebihan
3. Memelihara
integritas permukaan kulit
4. Menstimulasi
sirkulasi / peredaran darah
5. Meningkatkan
perasaan sembuh bagi klien
6. Memberikan
kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
7. Meningkatkan
percaya diri seseorang
8. Menciptakan
keindahan
9. Meningkatkan
derajat kesehatan sesorang
b). Prinsip dalam melakukan perawatan personal hygiene
adalah:
1. Gunakan komunikasi
terapeutik selama perawatan hygiene
2. Selama dalam perawatan hygiene,Perawat dapat
melakukan tindakan keperawatan yang lain, misalkan latihan gerak
D. Faktor – faktor yang mempengaruhi kebersihan diri
1.
Body Image
Penampilan
umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra
tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra
tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan
hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian
kerapian ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum
membuat keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra
tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat
harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
2.
Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan
dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak,
kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan
keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air
mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan
kebersihan.
3.
Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat
praktik kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan
bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien.
4.
Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi
kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu
sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara
perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi
mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang
diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi
seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
5.
Variable kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi
perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik
keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi
kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi
secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
6.
Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang
kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih
produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut
pilihan pribadi.
7.
Kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap
lanjut) atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau
ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
1. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1.
Riwayat Keperawatan
a). Pola kebersihan
tubuh
b). Perlengkapan personal hygiene
c). Factor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
a). Rambut
1. Keadaan kesuburan rambut
2. Keadaan rambut yang mudah rontok
3. Keadaan rambut yang kusam
4. Keadaan tekstur
b). Kepala
1. Botak atau alopesia
2. Ketombe
3. Berkutu
4. Adakah eritema
5. Kebersihan
c). Mata
1. Apakah sclera ikterik
2. Apakah konjungtiva pucat
3. Kebersihan mata
4. Apakah gatal atau merah
d). Hidung
1. Adakah pilek
2. Adakah alergi
3. Adakah perdarahan
4. Adakah perubahan penciuman
5. Kebersihan hidung
6. Keadaan membrane mukosa
7. Adakah septum deviasi
e). Mulut
1. Keadaan mukosa mulut
2. Kelembapan
3. Adanya lesi
4. Kebersihan
f). Gigi
1. Adakah karang gigi
2. Adakah karies
3. Kelengkapan gigi
4. Pertumbuhan
5. Kebersihan
g). Telinga
1. Adakah kotoran
2. Adakah lesi
3. Bentuk telinga
4. Adakah infeksi
h). Kulit
1. Kebersihan
2. Adakah lesi
3. Keadaan turgor
4. Warna kulit
5. Suhu
6. Tekstur
7. Pertumbuhan bulu
i). Kuku tangan dan tangan
1. Bentuk
2. Warna
3. Adanya lesi
4. Pertumbuhan
j). Genetalia
1. Kebersihan
2. Pertumbuhan rambut pubis
3. Keadaan kulit
4. Keadaan lubang uretra
5. Keadaan skrotum,testis pada pria
6. Cairan yang dikeluarkan
k). Tubuh secara umum
1. Kebersihan
2. Normal
3. Keadaan postur
B. Diagnosa
Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit
Definisi: keadaan dimana kulit seseorang tidak utuh.
Kemungkinan
berhubungan dengan:
a). Bagian tubuh yang tertekan
b). Imobilitasi
c). Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
a). Kerusakan jaringan kulit
b). Gangrene
c). Dekubitus
d). Kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi
pada:
a). Stoke
b). Fraktur femur
c). Koma
d). Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan
a). Pola kebersihan diri pasien normal
b). Keadaan kulit, rambut kepala bersih
c). Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
2. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi:
kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan
berhubungan dengan:
a). Trauma oral
b). Pembatasan intak cairan
c). Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
a). Iritasi atau luka pada mukosa mulut
b). Peradangan atau infeksi
c). Kesulitan dalam makan dan menelan
d). Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi
pada
a). Stoke
b). Stomatitis
c). Koma
Tujuan yang diharapkan
a). Keadaan mukosa mulut,lidah dalam keadaan utuh, warna
merah muda
b). Inflamasi tidak terjadi
c). Klient mengatakan rasa nyaman
d). Keadaan mulut bersih
3. Kurangnya perawatan diri /
kebersihan diri
Definisi: kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a). Kelelahan fisik
b). Penurunan kesadaran
Kemungkinan
data yang ditemukan
a). Badan kotor dan berbau
b). Rambut kotor
c). Kuku panjang dan kotor
d). Bau mulut dan kotor
Kondisi
klinis kemungkinan terjadi pada
a). Stroke
b). Fraktur
c). Koma
Tujuan
yang diharapkan
a). Kebersihan diri sesuai pola
b). Keadaan badan,mulut,dan kuku bersih
c). Pasien merasa nyaman
C. Intervensi
Keperawatan
1.
Personal Hygiene Pasien
a). Kaji kembali pola kebutuhan personal hygiene pasien
b).Kaji keadaan luka pasien
c). Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit pasien
dengan cara membantu pasient mandi.
d). Jaga kebersihan tempat tidur,selimut bersih, dan kencang
e). Lakukan perawatan luka dengan teknik steril sesuai
program
f). Observasi tanda – tanda infeksi
g). Lakukan pijat pada kulit dan lakukan perubahan posisi
setiap 2 jam
2.
Kebersihan mulut
a). Kaji kembali kebersihan mulut
b). Lakukan kebersihan mulut sesudah makan dan sebelum tidur
c). Gunakan sikat gigi yang lembut
d). Gunakan larutan garam atau baking soda dan kemudian
bilas dengan air bersih
e). Lakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut
f). Laksanakan program terapi medis
3.
Keseluruhan
a). Kaji kembali pola kebersihan diri.
b). Bantu klient dalam kebersihan badan,mulut,rambut dan
kuku
c). Lakukan pendidikan kesehatan:
1.
Pentingnya kebersihan diri
2. Keadaan
badan,mulut,rambut dan kuku bersih
3. Cara
kebersihan
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kebersihan dangat dipengaruhi oleh
nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya
kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap
kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Personal Hygiene yaitu personal
yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
B. Saran
Makalah ini mebahas tentang Personal Hygiene
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca
makalah ini untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan derajat kesehatan
sesorang.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar